Unduh PDF Unduh PDF

Tingkat peralihan karyawan (attrition rate) perusahaan Anda adalah tingkat kepergian karyawan dari perusahaan Anda secara sukarela. Tingkat peralihan karyawan juga mengacu pada tingkat perputaran karyawan atau disebut juga dengan “chum.” Jika perusahaan memiliki tingkat peralihan yang tinggi, biaya perusahaan turut meningkat karena terus-menerus mengganti karyawan. Lebih lanjut, pelanggan dapat melihat penurunan nilai produk atau jasa karena kurangnya tenaga kerja atau minimnya moral dan motivasi dari karyawan yang tersisa. Hal ini akan memengaruhi merek dagang Anda dan berdampak pada laba/rugi perusahaan.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menghitung Tingkat Peralihan Karyawan

Unduh PDF
  1. Untuk menghitung tingkat peralihan karyawan suatu perusahaan dalam sebulan, Anda perlu mengetahui angka total jumlah karyawan pada awal bulan, banyaknya karyawan bertambah pada bulan tersebut, dan jumlah karyawan yang masih bekerja di akhir bulan. Banyaknya karyawan yang pergi adalah jumlah angka peralihan karyawan secara sukarela.[1]
    • Masukkan angka-angka tersebut ke rumus ini: Tingkat Peralihan Karyawan = Angka Peralihan Karyawan/Angka Rata-Rata Karyawan *100.
    • Sebagai contoh, katakanlah perusahaan telekomunikasi memiliki 150 karyawan pada tanggal 1 April 2016. Selama bulan tersebut, 20 karyawan meninggalkan perusahaan secara sukarela. Selain itu, perusahaan mempekerjakan 25 karyawan baru.
    • Pertama-tama, hitunglah angka rata-rata karyawan. Jumlah awal karyawan adalah 150 orang. Jika karyawan yang pergi sebanyak 20 orang dan 25 orang dipekerjakan, berarti jumlah akhir karyawan adalah 155 orang. Angka rata-rata karyawan untuk bulan April dapat dihitung dengan persamaan berikut .
    • Berikutnya, hitunglah tingkat peralihan karyawan bulanan. Pada bulan ini, 20 karyawan pergi meninggalkan perusahaan, dan angka rata-rata karyawan adalah 152,5. Tingkat peralihan bulanan dapat dihitung menggunakan persamaan berikut
    • Tingkat peralihan karyawan untuk bulan April 2016 adalah 13,11 persen.
  2. Gunakan rumus yang sama. Perbedaannya, alih-alih menggunakan data satu bulan, gunakanlah data satu kuartal, yaitu tiga bulan. Katakanlah perusahaan telekomunikasi pada contoh di atas ingin menghitung tingkat peralihannya selama kuartal kedua tahun 2016. Berarti perusahaan ingin menghitung tingkat peralihan pada bulan April, Mei, dan Juni tahun 2016.
    • Jumlah awal karyawan pada tanggal 1 April 2016 adalah 150. Selama kuartal kedua, 30 karyawan pergi dan 40 karyawan baru masuk. Dengan demikian, jumlah karyawan pada akhir Juni 2016 adalah
    • Angka rata-rata karyawan pada kuartal tersebut adalah .
    • Tingkat peralihan karyawan pada kuartal kedua adalah , atau 19,35 persen.
  3. Untuk perhitungan ini, Anda membutuhkan angka total peralihan karyawan dalam satu tahun. Kemudian, hitunglah angka rata-rata tertimbang dari jumlah karyawan. Angka rata-rata tertimbang lebih akurat secara matematika karena memuluskan dampak dari perubahan musiman pada jumlah karyawan yang dimiliki perusahaan selama setahun.[2]
    • Katakanlah perusahaan telekomunikasi pada contoh di atas memiliki total peralihan karyawan sebanyak 62 dalam setahun.
    • Biasanya perusahaan menambah karyawan sebanyak 20% untuk musim sibuk perusahaan di kuartal terakhir. Oleh karenanya, angka rata-rata perusahaan adalah 155 karyawan untuk tiga kuartal pertama dan rata-rata 186 karyawan untuk kuartal terakhir.
    • Oleh karena ada empat kuartal dalam satu tahun, angka rata-rata tertimbang dapat dihitung dengan rumus berikut .
    • Anda juga dapat menggunakan angka jumlah minggu kerja. Satu tahun terdiri dari 52 minggu. Ada 39 minggu di tiga kuartal pertama, dan 13 minggu di kuartal ketiga. Gunakan rumus .
    • Terakhir, Anda dapat menggunakan angka jumlah jam kerja. Satu tahun terdiri dari 2080 jam kerja. Ada 1.560 jam kerja pada tiga kuartal pertama, dan 520 jam kerja di kuartal terakhir. Gunakan rumus
    • Angka rata-rata tertimbang karyawan perusahaan adalah 162,75.
    • Hitunglah tingkat peralihan tahunan dengan rumus , atau 38,09 persen.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Memproyeksikan Tingkat Peralihan Karyawan Perusahaan

Unduh PDF
  1. Proyeksi tingkat peralihan karyawan perusahaan sama pentingnya dengan tingkat peralihan historis untuk mengukur kinerja perusahaan di masa depan. Proyeksi tingkat peralihan karyawan dapat dibandingkan dengan tingkat peralihan karyawan perusahaan yang sejenis. Jika proyeksi tingkat peralihan hasilnya tidak memuaskan, bisnis dapat menerapkan strategi baru untuk mengurangi perputaran karyawan.
  2. Jika Anda mengetahui angka tingkat peralihan karyawan selama beberapa bulan, Anda dapat mengekstrapolasikan informasi ini untuk sepanjang tahun. Ingatlah bahwa angka ini adalah hasil proyeksi. Angka ini tidak mempertimbangkan perubahan musiman yang bisa berdampak terhadap tingkat peralihan nyata.[3]
    • Gunakan rumus .
    • = tingkat peralihan disetahunkan
    • = tingkat peralihan kumulatif
    • = jumlah periode yang diukur.
  3. Katakanlah sebuah perusahaan ingin menggunakan data dari bulan Januari sampai Mei untuk menyetahunkan tingkat peralihannya. Jumlah awal karyawan pada tanggal 1 Januari adalah 2.050 orang. Jumlah karyawan pergi adalah 125 orang, dan jumlah karyawan masuk adalah 122 orang. Dengan demikian, jumlah akhir karyawan adalah 2.047 orang.
    • Hitunglah tingkat peralihan kumulatif. Angka rata-rata karyawan adalah 2.048,5 (). Tingkat peralihan kumulatifnya adalah 6,1 persen ().
    • Setahunkan tingkat peralihan. Tingkat peralihan kumulatif adalah 6,1 persen dan banyaknya periode yang diukur adalah 5 (Januari sampai Mei adalah lima bulan).
    • Tingkat pengembalian disetahunkan adalah 15.3 persen.
  4. Rumus yang digunakan sama, perbedaannya alih-alih mengukur 12 bulan, periode yang diukur hanya 3 bulan. Sebagai contoh, katakanlah perusahaan pada contoh di atas ingin menggunakan data April sampai Mei untuk memproyeksikan tingkat peralihan di sepanjang kuartal kedua. Jumlah awal karyawan pada 1 April adalah 2.049 orang, jumlah karyawan pergi adalah 37 orang, dan jumlah karyawan masuk adalah 35 orang. Dengan demikian, jumlah akhir karyawan pada 31 Mei sebanyak 2.047 orang.
    • Hitunglah tingkat peralihan kumulatif selama kuartal. Angka rata-rata karyawan adalah 2.048 (). Tingkat peralihan kumulatif selama kedua bulan tersebut adalah 1,81 persen ()
    • Ekstrapolasikan tingkat peralihan untuk sisa kuartal. Tingkat peralihan kumulatif adalah 1,81 persen dan banyaknya periode yang diukur adalah 2 (April dan Mei).
    • Tingkat peralihan terproyeksi untuk kuartal kedua adalah 2,73 persen.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menganalisis Dampak Tingkat Peralihan Perusahaan

Unduh PDF
  1. Tingkat peralihan yang tinggi dapat merusak citra perusahaan. Pelanggan menilai kepuasannya mayoritas berdasarkan pelayanan karyawan. Pelanggan dapat merasa telah membeli barang tidak bagus atau berkurangnya pelayanan akibat karyawan yang sering berganti-ganti. Pelanggan akan mengatributkan hal-hal ini kepada staf tingkat rendah atau kurangnya moral dan motivasi dari karyawan lama yang tersisa.[4]
  2. Jika bisnis kehilangan pelanggan akibat tingginya tingkat peralihan karyawan, tentunya hal ini akan berdampak pada laba/rugi perusahaan. Satu studi abstrak menyimpulkan bahwa tingkat peralihan karyawan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan sampai 400 persen. Penelitian dilakukan pada berbagai cabang dari perusahaan jasa bantuan sementara. Cabang yang memiliki tingkat peralihan terendah memiliki profitabilitas empat kali lebih baik dari cabang yang tingkat peralihannya tertinggi.[5] [6]
  3. Ketika karyawan pergi meninggalkan perusahaan, perusahaan dapat menghabiskan dana 1/5 dari gaji karyawan untuk mengganti karyawan. Jika bisnis mengalami tingkat peralihan yang tinggi, hal ini dapat mencerminkan biaya yang signifikan. Biaya ini diakibatkan berkurangnya produktivitas ketika karyawan pergi, adanya biaya mempekerjakan dan pelatihan karyawan baru, dan perlambatan produktivitas sampai karyawan baru cukup terampil. Perusahaan dapat menghindari pengeluaran ini dengan menerapkan kebijakan untuk meningkatkan retensi karyawan. Fleksibilitas tempat kerja, izin sakit, dan masa cuti dapat mengurangi tingkat peralihan karyawan dari perusahaan.[7]
    Iklan

wikiHow Terkait

Mendapatkan Uang dengan SweatcoinMendapatkan Uang dengan Sweatcoin
Menghitung Persentase KenaikanMenghitung Persentase Kenaikan
Membagikan Brosur dengan EfektifMembagikan Brosur dengan Efektif
Mengangkat Sidik JariMengangkat Sidik Jari
Menghitung Tingkat Pertumbuhan Tahunan Majemuk (CAGR)Menghitung Tingkat Pertumbuhan Tahunan Majemuk (CAGR)
Mencairkan CekMencairkan Cek
Membaca CekMembaca Cek
Menghadapi Kehilangan DompetMenghadapi Kehilangan Dompet
Menulis Surat Permohonan SponsorMenulis Surat Permohonan Sponsor
Menghitung Biaya Tetap Rata RataMenghitung Biaya Tetap Rata Rata
Menghitung Tingkat Diskonto ObligasiMenghitung Tingkat Diskonto Obligasi
Menghitung Jumlah Hari PersediaanMenghitung Jumlah Hari Persediaan
Menghitung Nilai ObligasiMenghitung Nilai Obligasi
Menghentikan Panggilan Telepon dari Penagih UtangMenghentikan Panggilan Telepon dari Penagih Utang
Iklan

Tentang wikiHow ini

Paridhi Jain
Disusun bersama :
Akuntan Publik Bersertifikasi
Artikel ini disusun bersama Paridhi Jain. Paridhi Jain adalah Akuntan Publik Bersertifikasi dan Mitra Pendiri Seva Ltd, sebuah firma CPA yang beroperasi di Maryland dan Alabama. Dia berpengalaman profesional selama lebih dari 10 tahun di sektor keuangan dan telah membangun reputasi dalam membantu pemilik usaha kecil memahami seluk-beluk kepatuhan terhadap peraturan, yang mencakup berbagai bidang mulai dari penataan perusahaan dan pembentukan entitas hingga penentuan hubungan terperinci untuk pajak penghasilan dan penjualan. Dia adalah anggota aktif dari Alabama Society of CPAs dan memiliki sertifikasi akuntansi pra-profesional. Dia lulus Magna Cum Laude dari University of Maryland, Baltimore County dengan jurusan Sistem Informasi. Artikel ini telah dilihat 7.453 kali.
Daftar kategori: Keuangan dan Bisnis
Halaman ini telah diakses sebanyak 7.453 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan